Kamis, 12 Mei 2016

Pengembangan Kemampuan Manajerial dan Kepemimpinan









Kepemimpinan Menurut Sejarah.
  Ditinjau dari pengetahuan secara ilmiah, sejauh yang mampu dilacak manusia,sejumlah hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pola-pola kepemimpinan telah jadi pusat perhatian orang sejak lama, bahkan jauh sebelum Nabi Isa dilahirkan.  Dari berbagai kepustakaan dapat diketahui bahwa tujuan utama sistem pendidikan yang ada sejak zaman dahulu adalah untuk mencari dan mencetak orang-orang yang bisa dijadikan pemimpin.

Kepemimpinan Dalam Organisasi.
Tadinya, orang mengira bahwa untuk mengisi kepiawaian seseorang, apakah dia seorang pemimpin perusahaan, seorang kepala bagian atau pejabat lainnya, cukup dengan memberikan yang bersangkutan serangkaian program pendidikan atau pelatihan tentang ketrampilan teknis. Dasar pemikirannya : sebagai pekerja mereka harus terampil dan kalau mereka sudah terampil seharusnya mereka menjadi pekerja yang piawai.  Akan tetapi kenyataannya tidak selalu demikian. Banyak kasus yang menunjukkan betapa orang-orang yang sudah dilatih dan sudah dinyatakan resmi sebagai sosok pejabat perusahaan yang terampil, ternyata sering kali  melakukan hal-hal yang tidak baik.  Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh pakar dan pengamat, dapat disimpulkan bahwa untuk menduduki suatu jabatan baik itu di lingkungan pemerintahan, kemiliteran, bisnis ataupun organisasi lainnya, seseorang tidak cukup dibekali dengan ketrampilan teknis semata. Ada hal lebih mendasar yang juga harus dimiliki. Itu tidak lain “Kepemimpinan”   Dengan kepemimpinan inilah, seorang pimpinan perusahaan, seorang kepala bagian atau seorang pejabat lainnya akan dapat membawa kelompoknya ke arah yang benar.

Kepemimpinan Diperlukan di Semua Tingkatan.
 Bahwa untuk bisa mencapai prestasi yang sempurna, setiap manusia dari semua tingkatan sosial harus diberi kesempatan menjadi pemimpin. Pemimpin bagi dirinya sendiri, pemimpin bagi lingkungannya atau pemimpin bagi unit kerjanya. Pokoknya pemimpin bagi lingkup tanggung jawabnya masing-masing.

Kepemimpinan Untuk Semua Orang.
 Pada hakikatnya semua orang adalah pemimpin, meski orang itu tidak mempunyai kedudukan resmi sebagai pemimpin.
 Kerancuan tentang pengertian jiwa kepemimpinan dengan jabatan-jabatan kepemimpinan bahkan sering menimbulkan dampak ironis.Banyak kejadian yang memperlihatkan bahwa seseorang yang memiliki kedudukan resmi sebagai pemimpin ternyata tidak memiliki jiwa dan naluri kepemimpinan.Sebaliknya di sisi lain ada orang yang tidak memangku jabatan resmi apapun namun karena jiwa kepemimpinannya tinggi, berhasil menjadi pemimpintidak resmi yang diakui.  Mereka ini biasanya muncul dalam bentuknya sebagai tokoh-tokoh kemasyarakatan, keagamaan atau bidang-bidang lain.

Adakah Kepemimpinan di Lingkungan Tak Terpelajar?
 Bahwa naluri dan jiwa kepemimpinan terdapat dimana-mana, dikalangan mana saja meski itu kalangan miskin dan tidak terpelajar sekalipun. Jiwa kepemimpinan tidak sama bahkan tidak ada hubungannya dengan latar belakang pendidikan. Oleh sebab itu tidak ada alasan sama sekali bagi kita yang kurang berpendidikan untuk berkecil hati atau merasa kurang percaya diri.

CARA MEMPEROLEH KEPERCAYAAN
1.Ikut sertakan team work anda dan tunjukkan kepada mereka bahwa anda menghargai mereka
2.Tunjukkan smart anda kepada komunitas anda, maka skill anda akan diketahui dan mereka akan mempercayai anda.
3. Perlu menjaga sportivitas sehingga pengikut anda yakin anda dipercaya sebagai panutan.
4. Aktivitas anda merupakan perwujudan dari upaya  pencapaian tujuan perusahaan/lembaga yang anda pimpin. 
CARA MEMBANGUN DAN MENGELUARKAN INTENSITAS DAN ENERGI
1.Fokuskan energi anda seperti intensitas sinar laser.
2.Gunakan sumberdaya yang benar untuk menghasilkan aliran energi.
3.Daya pikir anda adalah sumber energi utama  dan gunakanlah dengan tepat dan benar
4.Ciptakanlah iklim yang kondusif di lingkungan anda untuk membangun dan membangkitkan energi positif  5.Tidak boleh arogan dalamsetiap pengambilan keputusan
6. Bersikaplah terbuka dalam menghadapi permasalahan.
7.Lakukan pengamatan kepada bawahan anda  dan berikan penilaian yang obyektif.
8.Amati proses kerja kelompok secara cermat untuk perbaikan ke depan.


Load disqus comments

0 komentar